Nelayan Kamal Muara Minta Tindakan Terkait Pagar Laut yang Membatasi Akses Laut

Sahrul

Nelayan yang berada di Kamal Muara mengungkapkan keluhan mereka terkait pagar laut bambu yang membentang sejauh 1,5 kilometer di perairan tersebut, tepatnya di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara.

“Pagar laut yang terbentang ini mengganggu aktivitas dan meresahkan,” kata seorang nelayan Kamal Muara Udin di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, keberadaan pagar laut tersebut menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, karena nelayan terpaksa memutar arah dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar minyak.

Udin mengungkapkan bahwa sejak pagar laut dibangun, hasil tangkapan ikan dan udang yang diperolehnya semakin menurun. Selain itu, ia juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk konsumsi bahan bakar kapal yang semakin meningkat.

“Kami berharap tidak ada pagar lagi di perairan ini agar mereka dapat bebas untuk mencari ikan dan udang,” kata dia.

Udin, yang biasanya menangkap ikan menggunakan bubu atau alat tradisional dari saga atau bambu, mengaku tidak mengetahui siapa pemilik pagar laut yang telah berdiri di perairan Kamal Muara selama dua bulan terakhir ini.

Pagar laut yang terbuat dari bambu di perairan Kamal Muara ini membentang di tiga titik, dengan pagar yang terletak di tengah memiliki panjang sekitar 1,5 kilometer.

Pagar laut yang terletak di seberang Pulau C hasil reklamasi ini menghambat aktivitas para nelayan yang setiap hari mencari ikan dan udang di wilayah tersebut.

Also Read

Tags

Leave a Comment