Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/6/2025). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup, namun Gus Yahya memberikan sedikit bocoran mengenai tujuan kedatangannya.
Ia menegaskan kunjungannya bukan untuk membahas isu politik, melainkan untuk melaporkan berbagai kegiatan NU dan meminta arahan Presiden Prabowo terkait kerja sama ke depan.
Laporan Kegiatan NU dan Program Makan Bergizi
Gus Yahya menjelaskan bahwa salah satu fokus pembahasannya adalah program makan bergizi (MBG) yang dijalankan NU.
Program MBG ini menjangkau pesantren dan masyarakat NU secara luas. Gus Yahya berharap mendapat dukungan dan arahan dari Presiden Prabowo untuk keberlanjutan program tersebut.
Kerja Sama NU dan Pemerintah
Kunjungan Gus Yahya ke Istana juga bertujuan untuk membahas kerja sama antara NU dan pemerintah.
Ia ingin meminta arahan Presiden Prabowo terkait kelanjutan dan pengembangan kerja sama tersebut di masa mendatang. Hal ini menunjukkan komitmen NU dalam mendukung program-program pemerintah.
Kerja sama ini diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara NU dan pemerintah dalam membangun bangsa.
Bantahan Isu Timur Tengah
Beredar isu bahwa pertemuan tersebut membahas konflik Timur Tengah. Namun, Gus Yahya membantah hal tersebut.
Ia menegaskan bahwa pertemuan dengan Presiden Prabowo difokuskan pada laporan kegiatan NU dan kerja sama ke depan, bukan isu internasional seperti konflik Timur Tengah.
Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Gus Yahya menandakan pentingnya peran organisasi keagamaan dalam pembangunan nasional. Komunikasi yang baik antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil, khususnya organisasi keagamaan besar seperti NU, sangat krusial untuk menciptakan stabilitas dan kemajuan bangsa. Semoga kerja sama yang terjalin dapat membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, transparansi informasi terkait pertemuan tersebut penting untuk menjaga kepercayaan publik. Meskipun pertemuan bersifat tertutup, informasi mengenai inti pembahasan tetap disampaikan kepada publik melalui pernyataan resmi dari pihak-pihak yang terlibat. Hal ini akan mencegah spekulasi dan menjaga integritas proses pengambilan kebijakan.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Pertemuan ini menjadi salah satu contoh positif bagaimana komunikasi dan koordinasi yang baik dapat membangun fondasi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.