Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pangan, menanggapi tuduhan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang dimulai pada 6 Januari 2025 tidak berjalan dengan baik atau menghadapi berbagai masalah. Ia menegaskan bahwa program ini telah dipersiapkan dengan matang sejak jauh-jauh hari.
Eks Menteri Perdagangan ini meminta agar pemerintah diberi kesempatan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus melakukan evaluasi secara bertahap untuk memastikan program ini berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
“Ini masih berlangsung terus, tentu secara bertahap kita akan evaluasi. Persiapannya ini kan sudah hampir setahun, ini baru tanggal 7 (dua hari pelaksanaan program) Kasih lah kesempatan sebulan, dua bulan, sampai Juni lah,” ujar Zulhas dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Zulkifli Hasan menghadiri Rapat Koordinasi Swasembada Pangan bersama Kepala Daerah di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur.
“Baru satu hari terus sudah ada yang bilang tidak berhasil, jangan begitulah, kasih waktu,” lanjut Zulhas.
Zulhas menambahkan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis akan dilakukan secara bertahap dan dimaksimalkan. Ia juga menyebutkan bahwa anggaran untuk program ini masih sebesar Rp 71 triliun.
“Tentu bertahap anggarannya pun baru Rp 71 triliun, tentu belum bisa semua. Nanti Juni dikumpulkan lagi nih anggaran, Kepala Badan Gizi lagi ngumpulin kalau Juni atau Juli bisa tambah lagi Rp 140 triliun maka semua orang bisa makan gratis (sampai akhir tahun),” ujar Zulhas.
Menurutnya, saat ini seluruh anggota Kabinet Merah Putih tengah bekerja keras untuk memastikan keberhasilan program tersebut, dengan fokus utama pada para menteri dan kepala lembaga yang berperan dalam sektor pangan.
“Kita makanya ini akan berupaya maksimal, makan bergizi gratis kan butuh beras, telur, ikan dan lain-lain. Makanya kita harus produksi agar tidak impor lagi,” katanya.