Pecinta kopi wajib tahu Dunia Kopi, kedai sederhana namun luar biasa di Pasar Santa, Jakarta Selatan. Aroma kopi yang menguar dari basement pasar langsung menyambut pengunjung. Di sana, puluhan gerai milik Pak Suradi (53) berjejer rapi, menawarkan berbagai jenis kopi pilihan dari seluruh Indonesia.
Lebih dari sekadar kedai kopi, Dunia Kopi telah menjadi destinasi wisata kuliner bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Keberhasilannya selama lebih dari dua dekade ini menjadi bukti nyata kegigihan dan inovasi Pak Suradi dalam mengembangkan bisnisnya.
Dari Satu Kios Hingga Ratusan Gerai
Perjalanan Dunia Kopi dimulai dari satu kios kecil pada tahun 2000. Pak Suradi, pria asal Purwodadi ini, menawarkan hanya dua jenis kopi, Arabika dan Robusta. Kini, usaha tersebut telah berkembang pesat menjadi sekitar 40 gerai, termasuk gudang penyimpanan.
Keberhasilannya menarik perhatian banyak wisatawan asing, terutama pada awal usahanya. Kini, Dunia Kopi menjadi salah satu tempat favorit untuk mendapatkan kopi berkualitas tinggi langsung dari petani di seluruh Indonesia.
Beragam Jenis Kopi dan Layanan Unggulan
Saat ini, Dunia Kopi menawarkan beragam varietas kopi, mulai dari Arabika dan Robusta hingga Liberika dan Excelsa. Ada juga jenis-jenis spesial seperti Yellow Honey, Black Honey, Sigararutang, dan Yellow Bourbon.
Untuk menjamin kepuasan pelanggan, Dunia Kopi menyediakan layanan cicip kopi gratis di area khusus. Hal ini sangat membantu para reseller yang menjadi pelanggan utama Dunia Kopi untuk memilih kopi terbaik.
Lebih dari itu, Pak Suradi juga tidak pelit berbagi ilmu. Beliau secara rutin mengadakan kelas barista gratis untuk anak yatim dan pesantren. Ada juga kelas barista umum dengan biaya terjangkau.
Dukungan KUR dan Visi Pariwisata Kopi
Modal usaha yang besar didapatkan Pak Suradi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak empat kali. Kemudahan proses pengajuan KUR menjadi salah satu faktor yang mendukung perkembangan bisnisnya.
Pak Suradi mengaku sangat terbantu dengan kemudahan prosedur KUR, termasuk penandatanganan berkas yang dapat dilakukan di kedainya sendiri. Hal ini sangat efisien mengingat kesibukannya mengelola banyak gerai.
Pengamat pariwisata, Profesor Azril Azhari, mengapresiasi keberhasilan Dunia Kopi. Namun, ia juga menyoroti pentingnya pengembangan pariwisata kopi Indonesia secara komprehensif.
Menurut Prof. Azril, Indonesia perlu memanfaatkan semua aspek dari kopi, tidak hanya biji kopinya saja. Ampas kopi bisa diolah menjadi produk spa, sementara sejarah perkebunan kopi di Indonesia dapat diangkat menjadi paket wisata menarik.
Ia bahkan telah mematenkan batik dari ampas kopi pada tahun 2018, sebuah inovasi yang menggabungkan budaya dan keunikan kopi Indonesia. Prof. Azril bermimpi untuk mewujudkan wisata jalur rempah, menonjolkan peran penting rempah-rempah dan kopi Indonesia dalam sejarah dunia.
Dunia Kopi bukan sekadar kedai kopi; ia adalah cerminan kegigihan dan inovasi seorang pengusaha UMKM yang sukses memasarkan produk Indonesia ke dunia. Dengan dukungan pemerintah dan pengembangan pariwisata yang komprehensif, kopi Indonesia berpotensi menjadi magnet pariwisata yang lebih besar lagi.