Dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kabar duka ini diumumkan Kardinal Kevin Farrell melalui siaran televisi Vatikan, menyebut Paus Fransiskus “telah pulang ke rumah Bapa” sekitar pukul 07.35 waktu setempat. Kepergian pemimpin Gereja Katolik Roma ini meninggalkan kesedihan mendalam bagi jutaan umat di seluruh dunia.
Meninggalnya Paus Fransiskus, Paus pertama dari Amerika Latin dan salah satu Paus tertua dalam sejarah Gereja Katolik, terjadi beberapa pekan setelah beliau menjalani perawatan di rumah sakit Roma karena pneumonia yang mengancam jiwa.
Duka Cita Global dan Suasana Vatikan
Kepergian Paus Fransiskus memicu gelombang duka cita besar-besaran di Vatikan dan di seluruh dunia. Lapangan Santo Petrus di Vatikan dipenuhi oleh orang-orang yang datang untuk menyampaikan penghormatan terakhir.
Situasi di Vatikan dapat disaksikan secara langsung melalui berbagai siaran langsung di platform online, termasuk kanal YouTube Reuters dan Vatican News. Ribuan netizen menyaksikan secara *live streaming* keramaian dan kesedihan yang menyelimuti Vatikan.
Proses Pemilihan Paus Baru dan Pemakaman
Setelah meninggalnya Paus Fransiskus, proses pemilihan Paus baru, yang dikenal sebagai “Papal Interregnum”, segera dimulai. Periode ini menandai masa antara wafatnya seorang Paus dan terpilihnya penggantinya.
Para kardinal di Vatikan akan menentukan waktu pemakaman Paus Fransiskus. Setelah itu, mereka akan memutuskan kapan konklaf, pertemuan para kardinal untuk memilih Paus baru, akan diadakan.
Mengenang Warisan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggalkan warisan yang signifikan selama kepemimpinannya. Beliau dikenal karena pendekatannya yang sederhana dan fokus pada isu-isu sosial seperti keadilan sosial, kemiskinan, dan lingkungan hidup.
Selama hampir 12 tahun memimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus telah meninggalkan jejak yang dalam di hati banyak orang. Pengabdiannya dan pesan-pesan humanisnya akan terus dikenang dan dipelajari.
Kardinal-kardinal akan membahas berbagai hal terkait pemakaman dan proses pemilihan Paus selanjutnya. Dunia menantikan pemimpin baru Gereja Katolik Roma, sambil mengenang kepemimpinan dan pengaruh Paus Fransiskus.
Proses pemilihan Paus baru diperkirakan akan memakan waktu beberapa minggu hingga bulan. Doa dan harapan dari seluruh umat Katolik di dunia menyertai proses tersebut.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi umat Katolik dan dunia. Namun, warisannya akan terus menginspirasi dan membimbing generasi mendatang.
Semoga proses transisi kepemimpinan Gereja Katolik Roma berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang dapat meneruskan misi dan pesan-pesan Paus Fransiskus.