Meskipun setiap iPhone memamerkan label “Designed by Apple in California,” kenyataannya sebagian besar perangkat ikonik ini diproduksi di China. Negara tersebut, yang sempat menjadi sasaran tarif impor tinggi dari pemerintahan Presiden Donald Trump, memainkan peran krusial dalam rantai pasokan Apple.
Dengan penjualan lebih dari 220 juta iPhone per tahun, sekitar 90% diproduksi di China. Dari komponen layar hingga baterai, proses manufaktur dan perakitan iPhone, iPad, dan Macbook banyak bergantung pada infrastruktur dan tenaga kerja di negara tersebut.
Peran Krusial China dalam Manufaktur iPhone
Hubungan Apple dengan China berakar panjang. Pada tahun 1990-an, Apple mulai menjual komputernya di China melalui pihak ketiga. Namun, kolaborasi produksi yang signifikan dimulai jauh kemudian.
Pada awal 2000-an, Apple resmi hadir di China dan menjalin kemitraan dengan Foxconn, raksasa manufaktur elektronik asal Taiwan. Kemitraan ini menandai tonggak penting dalam produksi perangkat Apple, dimulai dengan iPod, kemudian iMac, dan akhirnya iPhone.
Pada saat itu, infrastruktur manufaktur China belum sepenuhnya siap untuk memproduksi iPhone yang kompleks. Apple secara aktif terlibat dalam mendukung dan mengembangkan pemasok lokalnya, membantu mereka tumbuh menjadi pemain utama industri manufaktur global.
Ekspansi Apple di China dan Kota iPhone
Bukti nyata komitmen Apple di China terlihat dengan pembukaan Apple Store pertama di Beijing pada tahun 2008. Hal ini bertepatan dengan Olimpiade Beijing, menandai puncak hubungan baik antara China dan Barat.
Jumlah Apple Store di China kemudian berkembang pesat hingga mencapai 50 toko. Salah satu pabrik Foxconn di Zhengzhou, yang kemudian dikenal sebagai “Kota iPhone,” menjadi pusat produksi iPhone terbesar di dunia.
Foxconn kini menjadi produsen utama iPhone. Pabriknya yang besar di Zhengzhou menunjukkan skala produksi Apple dan ketergantungannya pada infrastruktur dan tenaga kerja di China.
Ketergantungan Apple pada Rantai Pasokan China
Komponen kunci iPhone, seperti chip canggih yang menjadi otak perangkat, dibuat di Taiwan oleh TSMC, produsen chip terbesar dunia. Namun, bahkan proses produksi di Taiwan pun memerlukan material dari China, termasuk unsur tanah jarang yang penting untuk komponen audio dan kamera.
Sekitar 150 dari 187 pemasok utama Apple pada tahun 2024 memiliki pabrik di China. CEO Apple, Tim Cook, pernah menyatakan, “Tidak ada rantai pasokan di dunia yang lebih penting bagi kami daripada China.”
Pernyataan ini menekankan betapa besarnya ketergantungan Apple pada rantai pasokan China, menunjukkan kompleksitas dan skala operasi global perusahaan tersebut.
Meskipun terdapat upaya diversifikasi, peran China dalam manufaktur dan rantai pasokan Apple tetap sangat signifikan dan akan terus mempengaruhi strategi dan operasional perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.
Ke depannya, dinamika geopolitik dan perkembangan ekonomi di China akan terus mempengaruhi strategi Apple dalam mengelola rantai pasokannya, serta bagaimana perusahaan ini menjaga keseimbangan antara efisiensi produksi dan manajemen risiko global.