Dunia berduka atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan. Kepergian Paus Fransiskus di usia 88 tahun meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menyatakan bahwa wafatnya Paus Fransiskus tak lepas dari kondisi kesehatannya yang telah lama terganggu. Riwayat penyakit yang dideritanya sejak muda menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus diketahui hanya memiliki satu paru-paru sejak masih muda. Hal ini diakibatkan oleh infeksi pernapasan yang dialaminya di masa lalu.
Kondisi kesehatan tersebut, menurut Kardinal Suharyo, berpengaruh signifikan terhadap perkembangan kesehatannya di kemudian hari. Kondisi ini kemungkinan turut andil dalam kematiannya.
Beberapa waktu sebelum wafatnya, Paus Fransiskus juga dirawat di rumah sakit selama satu bulan karena menderita pneumonia. Kondisi ini semakin memperburuk kesehatan beliau.
Kronologi Wafatnya Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.45 waktu Roma. Pengumuman resmi mengenai wafatnya baru disampaikan dua jam setelahnya.
Kardinal Suharyo menjelaskan bahwa penundaan pengumuman tersebut merupakan prosedur standar yang umum dilakukan untuk menunggu kepastian medis. Proses ini memastikan kebenaran informasi sebelum dipublikasikan.
Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat menyapa umat pada hari Paskah. Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia.
Keinginan Terakhir dan Pemakaman Paus Fransiskus
Paus Fransiskus meninggalkan pesan khusus terkait pemakamannya. Beliau meminta untuk dimakamkan dengan peti kayu sederhana dan dimakamkan di luar Vatikan.
Permintaan ini terbilang unik. Biasanya, para Paus dimakamkan di gua-gua bawah tanah di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Paus Fransiskus memilih Basilika Santa Maria Maggiore di seberang Sungai Tiber, Roma, sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Ini menjadikannya Paus pertama yang dimakamkan di luar Vatikan dalam lebih dari satu abad terakhir.
Keputusan Paus Fransiskus ini menunjukkan kesederhanaan dan keinginannya untuk dekat dengan masyarakat umum, bukan hanya kalangan elite Vatikan.
Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan warisan dan kenangan mendalam bagi seluruh umat Katolik dan dunia. Semoga beliau tenang di alam sana.