Seorang pria berusia 23 tahun berinisial MA tega menghabisi nyawa kekasihnya, MD (21), di sebuah kamar kos di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Peristiwa mengerikan ini terungkap pada Minggu (27/4) saat seorang saksi membersihkan kamar tersebut. Selain membunuh, MA juga mencuri barang-barang berharga milik korban. Pelaku berhasil ditangkap di Rest Area Mudusari, Subang, Jawa Barat pada Senin (28/4) pukul 22.20 WIB.
Motif Cemburu Memicu Aksi Keji
Motif pembunuhan ini dilatarbelakangi rasa cemburu yang mendalam dari MA terhadap MD. Pada Jumat (25/4), MA telah merencanakan pembunuhan tersebut di rumahnya di Rawalumbu, Kota Bekasi.
Keesokan harinya, Sabtu (26/4), MA mengajak MD bertemu setelah pulang kerja. Dia berpura-pura mengajak MD membeli pisau cutter.
Setelah keluar dari Tol Burangken, MA berhenti di tempat fotokopi untuk membeli pisau cutter. Dia beralasan membutuhkannya untuk keperluan di rumah dan menyimpan pisau tersebut di tas selempang.
Keduanya kemudian menyewa kamar kos di Cibitung seharga Rp 135.000. MD tertidur karena kelelahan setelah bekerja. Saat itulah MA melancarkan aksinya.
Perut dan Leher Korban Disayat Berkali-kali
Pembunuhan terjadi pada Sabtu (26/4) malam. MA mencekik MD hingga lemas saat korban tertidur pulas.
MD sempat melawan dengan menendang perut MA. Namun, MA kembali mencekiknya hingga korban tak berdaya.
Setelah itu, MA menusuk perut MD tiga kali dengan pisau cutter. Dia juga menyayat leher korban sebanyak dua kali.
Tak cukup sampai di situ, MA kembali menyayat leher MD dan membekap wajahnya dengan bantal untuk memastikan korban meninggal.
Ponsel dan Motor Korban Raib Usai Pembunuhan
Setelah membunuh MD, MA mengambil ponsel Infinix dan iPhone 13 milik korban. Dia kemudian melarikan diri dengan sepeda motor milik korban.
MA kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia dijerat dengan Pasal 340 KUHP dan/atau Pasal 339 KUHP dan/atau Pasal 338 KUHP, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Kasus ini menjadi pengingat betapa bahayanya kekerasan dalam pacaran dan pentingnya mencari bantuan jika mengalami situasi serupa. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.