TikTok Shop, platform e-commerce milik ByteDance Ltd, dikabarkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya di Indonesia. Langkah ini diklaim sebagai upaya efisiensi biaya pasca merger dengan Tokopedia tahun lalu. Informasi ini diungkap oleh Bloomberg pada Minggu, 1 Juni 2025.
PHK tersebut menjadi sorotan mengingat TikTok Shop merupakan salah satu pemain utama di pasar e-commerce Indonesia yang kompetitif.
PHK Massal TikTok Shop: Dampak Merger dan Persaingan Ketat
Sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa PHK TikTok Shop menyasar berbagai departemen, termasuk logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan.
Pemangkasan karyawan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memangkas biaya operasional pasca merger.
Langkah ini diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia menjadi sekitar 2.500 orang.
Sebelum merger, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia diketahui memiliki sekitar 5.000 karyawan.
Respon Resmi TikTok dan Analisis Situasi Pasar
Pihak TikTok Shop memberikan pernyataan resmi menanggapi kabar PHK massal ini.
Perusahaan menyatakan bahwa evaluasi kebutuhan bisnis secara berkala dilakukan dan penyesuaian organisasi merupakan hal biasa untuk meningkatkan pelayanan pelanggan.
Namun, pernyataan tersebut tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai jumlah karyawan yang di-PHK.
TikTok menekankan komitmennya untuk terus berinvestasi di Tokopedia dan pasar Indonesia.
Persaingan di pasar e-commerce Indonesia memang sangat ketat. Shopee dan Lazada menjadi kompetitor utama TikTok Shop.
Masa Depan TikTok Shop di Indonesia: Tantangan dan Peluang
Merger antara TikTok Shop dan Tokopedia yang terjadi awal tahun lalu diharapkan dapat menciptakan sinergi positif.
Namun, langkah PHK ini menunjukkan adanya tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola bisnis yang telah diperluas.
Indonesia merupakan pasar penting bagi ambisi ekspansi e-commerce ByteDance.
Keberhasilan TikTok Shop di Indonesia sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan persaingan yang ketat dan efisiensi operasional.
PHK yang dilakukan pada bulan Juli 2025, menurut sumber anonim, mengindikasikan adanya perombakan besar-besaran operasional TikTok Shop di Indonesia.
Perusahaan tengah berupaya untuk merampingkan struktur dan fokus pada strategi yang lebih efisien untuk mencapai keberhasilan di pasar yang kompetitif ini.
Ke depan, TikTok Shop perlu mempertimbangkan strategi yang lebih efektif untuk bersaing dengan pemain besar lainnya di pasar Indonesia, sambil tetap menjaga kualitas pelayanan dan inovasi.
Hanya dengan strategi yang tepat, TikTok Shop dapat mempertahankan posisinya dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan di pasar e-commerce Indonesia yang dinamis ini.
