Persahabatan yang terjalin antara Meghan Markle, Duchess of Sussex, dan Edward Enninful, mantan redaktur majalah Vogue Inggris, dikabarkan telah berakhir. Penyebabnya? Sebuah perselisihan terkait rencana penampilan Meghan di sampul majalah Vogue edisi September 2022, edisi paling bergengsi dalam setahun. Kejadian ini mengungkap dinamika rumit antara hubungan persahabatan, ambisi profesional, dan tekanan media yang mengelilingi figur publik.
Perselisihan Sampul Vogue: Harapan Tinggi vs. Realita
Awalnya, Enninful berencana menjadikan Meghan sebagai wajah utama edisi September 2022, menonjolkan karyanya dalam filantropi dan penampilannya sebagai pembicara utama di One Young World Summit di Manchester. Namun, rencana ini kandas karena perbedaan pendapat mengenai cara menampilkan kontribusi sosial Meghan.
Pihak Meghan dan timnya menginginkan sampul cetak, atau minimal sampul digital. Namun, Enninful tidak dapat memenuhi harapan tersebut. Sumber anonim menyebutkan bahwa Enninful telah memiliki kandidat sampul lain yang telah diputuskan sebelumnya.
Pergantian Model dan Konsekuensinya
Alih-alih Meghan, Enninful memilih supermodel Kanada, Linda Evangelista, yang menandai kembalinya Evangelista ke dunia modeling setelah vakum. Ironisnya, edisi Amerika Vogue justru menampilkan Serena Williams, sahabat dekat Meghan, di sampul utama mereka.
Keputusan Enninful ini, menurut sumber dalam Condé Nast (perusahaan induk Vogue), menjadi titik pemecah persahabatannya dengan Meghan. Komunikasi di antara keduanya kini terputus. Enninful merasa kecewa karena kehilangan proyek tersebut, demikian juga pihak Condé Nast.
Tawaran yang Ditolak
Sumber tersebut menjelaskan bahwa Enninful hanya bisa menjanjikan Meghan sebuah fitur besar di dalam majalah dan secara online, tetapi tawaran itu ditolak. Kekecewaan ini semakin diperparah oleh riwayat pendekatan Vogue sebelumnya kepada Meghan. Sejak pernikahannya dengan Pangeran Harry pada 2018, Meghan telah beberapa kali didekati Vogue. Enninful bahkan secara pribadi mengundangnya untuk tampil dalam edisi “Forces for Change”, tetapi tawaran tersebut juga ditolak.
Dampak terhadap Hubungan dan Citra Publik
Kisah ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara selebriti, media, dan harapan publik. Meghan, dengan posisinya sebagai figur publik, menghadapi ekspektasi tinggi yang mungkin sulit dipenuhi. Sementara itu, Enninful, sebagai redaktur, harus menyeimbangkan berbagai kepentingan dan mempertimbangkan strategi editorial majalah.
Peristiwa ini juga menggarisbawahi bagaimana persahabatan, bahkan di antara individu berpengaruh, dapat terpengaruh oleh tekanan pekerjaan dan ambisi profesional. Meskipun detail spesifik masih terbatas, kisah ini menyoroti dinamika rumit di balik industri media dan dampaknya terhadap hubungan antarpribadi. Pengalaman ini mungkin menjadi pelajaran berharga bagi kedua belah pihak, menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan manajemen ekspektasi dalam hubungan profesional dan personal. Ke depan, kisah ini akan terus dibicarakan, mengingatkan kita pada kompleksitas yang menyertai kehidupan publik figur.





