Rencana Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk memperpanjang jam operasional perpustakaan hingga malam hari disambut positif oleh warga Jakarta. Namun, antusiasme tersebut diiringi harapan akan adanya peningkatan fasilitas dan pengelolaan perpustakaan.
Warga berharap agar perbaikan tidak hanya sebatas penambahan waktu operasional, tetapi juga mencakup aspek kenyamanan dan aksesibilitas bagi semua pengunjung.
Dukungan Warga diiringi Harapan Perbaikan Fasilitas
Luthfia (27), seorang warga Jakarta, menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut. Ia antusias dengan kemungkinan dapat mengakses perpustakaan hingga larut malam. Namun, ia menekankan pentingnya evaluasi pengelolaan perpustakaan terlebih dahulu.
Fia, sapaan akrab Luthfia, mengungkapkan kekhawatirannya terkait keramaian di beberapa perpustakaan, khususnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), terutama saat akhir pekan.
Menurutnya, penataan pengunjung perlu ditingkatkan. Pembagian zona untuk anak-anak, serta pembatasan jumlah pengunjung, dianggap perlu untuk menjamin kenyamanan semua pengguna.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya suasana yang kondusif untuk membaca. Ketersediaan tempat duduk yang cukup menjadi faktor penting agar pengunjung dapat menikmati waktu di perpustakaan.
Pengalamannya di Perpustakaan Daerah Jakarta Pusat HB Jassin yang lebih tenang dibandingkan Perpustakaan Cikini, semakin menguatkan pentingnya penataan ruang dan jumlah pengunjung.
Permasalahan Keramaian dan Kebisingan
Resya (23), warga Jakarta lainnya, mengungkapkan pengalaman serupa terkait keramaian dan kebisingan di Perpustakaan Jakarta Cikini, terutama pada akhir pekan.
Suasana yang ramai dan berisik membuat konsentrasi terganggu. Ia berharap jumlah kursi ditambah dan pengumuman untuk menjaga ketenangan lebih ditingkatkan.
Resya juga menekankan pentingnya pemerataan perbaikan fasilitas. Perbaikan tidak hanya terfokus pada satu perpustakaan saja, tetapi harus merata di seluruh perpustakaan di Jakarta.
Komitmen Pemerintah untuk Keadilan Sosial di Bidang Pendidikan
Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa rencana memperpanjang jam operasional perpustakaan hingga pukul 23.00 WIB merupakan bagian dari program 100 hari kerjanya.
Tujuannya adalah meningkatkan akses pendidikan bagi pelajar. Peningkatan akses ke fasilitas pendidikan seperti perpustakaan, taman, dan museum merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial di bidang pendidikan.
Pramono menambahkan bahwa pembukaan perpustakaan hingga malam hari merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang membutuhkan.
Secara keseluruhan, rencana Gubernur DKI Jakarta untuk memperpanjang jam operasional perpustakaan mendapat sambutan positif dari warga. Namun, kesuksesan rencana ini sangat bergantung pada perbaikan fasilitas dan pengelolaan perpustakaan secara menyeluruh, memastikan kenyamanan dan aksesibilitas bagi semua pengguna.
Harapannya, semua perpustakaan di Jakarta dapat memberikan layanan yang optimal dan menjadi tempat yang kondusif untuk belajar dan membaca bagi masyarakat.