Sejoli di Jakarta Timur, SSA (24) dan RH (20), ditangkap polisi karena membuang bayi hasil hubungan gelap mereka. Penangkapan dilakukan di sebuah rumah kos di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (5/5/2025).
Pasangan ini diketahui telah tinggal bersama di rumah kos tersebut sejak menjalin hubungan pada tahun 2023. Mereka hidup layaknya suami istri.
Penangkapan dan Pengakuan Pasangan
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi penangkapan tersebut kepada wartawan. Ia menjelaskan bahwa keduanya ditangkap di tempat tinggal mereka.
Kombes Nicolas menambahkan bahwa hubungan intim mereka mengakibatkan RH hamil.
Upaya Pengguguran Kandungan yang Gagal
SSA dan RH sempat mencoba menggugurkan kandungan. Namun, upaya tersebut gagal karena kandungan RH dinilai cukup kuat.
Akibatnya, RH tetap melanjutkan kehamilan hingga melahirkan bayi tersebut. Bayi lalu dibuang di Jalan Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur.
Bayi Dibuang dan Viral di Media Sosial
Aksi pasangan tersebut terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Rekaman video memperlihatkan keduanya berjalan sambil menengok ke kanan dan kiri sebelum meninggalkan bayi tersebut.
Dalam video tersebut terlihat SSA mengenakan kaos hitam dan helm, menggendong bayi. Sementara RH memakai hijab dan kaos hitam, membawa tas jinjing dan kresek.
Setelah ditinggalkan, bayi tersebut ditemukan warga dan diberikan susu. Bayi kemudian diserahkan kepada petugas.
Berkat rekaman CCTV dan kesigapan polisi, sejoli tersebut berhasil ditangkap. Polisi telah mengamankan keduanya untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Proses Hukum dan Dampaknya
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan pasal yang akan dijeratkan kepada kedua pelaku. Kasus ini menjadi sorotan karena tindakan kejam membuang bayi yang baru lahir.
Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya edukasi seksualitas dan konseling bagi remaja untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Dukungan keluarga dan akses informasi yang tepat sangat krusial dalam mencegah tindakan serupa.
Pihak berwenang diharapkan dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku dan juga memberikan perlindungan yang tepat bagi bayi malang tersebut.
Kejadian ini menyoroti pentingnya edukasi reproduksi dan dukungan sosial bagi pasangan muda yang menghadapi kehamilan di luar rencana. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat.