Indonesia kini memiliki metahuman AI pertama, bernama Nirmala. Dikembangkan oleh perusahaan teknologi kreatif Ruang Waktu, Nirmala merupakan karakter digital interaktif yang mampu berinteraksi secara real-time tanpa campur tangan manusia. Kehadirannya menandai langkah maju signifikan dalam pengembangan teknologi AI di Indonesia.
Berbeda dengan chatbot atau video rekaman biasa, Nirmala dapat merespon komentar secara langsung di platform media sosial seperti TikTok dan YouTube. Hal ini dimungkinkan berkat teknologi canggih yang terintegrasi di dalamnya.
Nirmala: Metahuman AI yang Mampu Berinteraksi Real-Time
Nirmala telah diuji coba publik sejak Maret 2025. Selama pengujian, ia sukses merespon komentar penonton secara langsung tanpa skrip atau operator manusia di belakang layar.
Sebagai metahuman, Nirmala mampu meniru ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh manusia secara realistis. Teknologi ini membuka peluang besar di berbagai sektor, mulai dari hiburan hingga layanan pelanggan.
Visualisasi real-time Nirmala diwujudkan dengan Unreal Engine. Integrasi Large Language Model (LLM) memungkinkan Nirmala berdialog secara natural dan memiliki kemampuan pemahaman bahasa yang tinggi.
Teknologi Canggih di Balik Nirmala
Ruang Waktu mengembangkan Nirmala dengan mengintegrasikan beberapa sistem penting. Sistem AI routing pipeline memastikan efisiensi komunikasi, sementara latency optimizer meminimalisir keterlambatan respon.
Persona memory menjaga konsistensi karakter dan gaya komunikasi Nirmala. Hal ini krusial agar interaksi dengan pengguna tetap alami dan konsisten dari waktu ke waktu.
Pengembangan Nirmala diawali sejak tahun 2020. Sebelum menjadi Nirmala Kinandari yang dikenal saat ini, versi awal bernama Demi telah hadir di TikTok pada 2021-2022.
Potensi dan Rencana Pengembangan Nirmala
Nirmala telah memulai debutnya di dunia bisnis. Pada pertengahan Juni 2025, ia tampil sebagai host interaktif dalam sesi live selling untuk merek fesyen Cosmic Clothes Bandung.
Ruang Waktu berencana memperluas jangkauan Nirmala ke berbagai platform sepanjang tahun 2025. Mereka juga berfokus pada peningkatan kemampuan otonomi Nirmala agar dapat mengambil keputusan secara mandiri.
Tahun 2026 ditargetkan untuk membuka akses publik lebih luas kepada Nirmala. Ruang Waktu juga akan mengembangkan kekayaan intelektual (IP) Nirmala untuk potensi komersialisasi lebih lanjut.
Seto Hendrianto, Co-Founder Ruang Waktu, mengatakan bahwa AI seperti Nirmala dirancang untuk menjadi perwakilan digital di berbagai industri. Potensi ini sangat menjanjikan untuk perkembangan teknologi di masa mendatang.
Keberhasilan Nirmala menunjukkan potensi besar AI di Indonesia. Pengembangan terus menerus akan semakin meningkatkan kemampuan dan aplikasi metahuman dalam berbagai sektor kehidupan.
Dengan kemampuannya berinteraksi secara real-time dan tampilan yang realistis, Nirmala telah membuka jalan bagi adopsi teknologi AI yang lebih luas di Indonesia dan dunia. Masa depan teknologi metahuman terlihat sangat cerah.