Industri drama Korea begitu kompetitif. Ratusan drama berlomba-lomba memperebutkan perhatian penonton dan meraih rating tinggi. Faktor penentu keberhasilan sebuah drama tidak hanya selera penonton semata, tetapi juga kualitas akting, plot cerita yang menarik, dan bahkan waktu penayangannya.
Tahun 2025, khususnya paruh pertama, menyajikan beragam drama dengan genre berbeda. Beberapa meraih puncak popularitas dan rating tinggi, banyak juga yang viral di media sosial. Namun, ada pula yang mengalami kegagalan dengan rating di bawah ekspektasi, bahkan beberapa masuk dalam daftar drama dengan rating terburuk.
Berdasarkan data dari Kbizoom, setidaknya ada lima drama Korea yang tayang antara Januari hingga Juni 2025 yang masuk kategori rating terburuk. Menariknya, banyak di antaranya merupakan drama rom-com yang gagal menarik minat penonton. Padahal, drama-drama ini dibintangi oleh aktor dan aktris ternama dengan kemampuan akting yang sudah teruji.
5 Drama Korea dengan Rating Terburuk di Awal Tahun 2025
Kegagalan drama-drama ini seringkali disebabkan oleh plot yang lemah dan pengembangan karakter yang kurang kuat. Ekspektasi penonton yang tinggi karena nama besar para pemain, justru berbanding terbalik dengan kualitas drama yang disajikan.
Sebagai gambaran, sebuah drama Korea umumnya dianggap sukses jika berhasil mencapai rating dua digit atau minimal di atas 5%. Namun, kelima drama berikut ini bahkan tidak mampu menembus angka 3%.
1. When The Stars Gossip
Drama bergenre sci-fi ini dipromosikan sebagai drama Korea dengan bujet produksi terbesar, mencapai 50 Triliun Won Korea. Bintang besar Lee Min Ho dan Gong Hyo Jin didapuk sebagai pemeran utama. Kisah cinta dua astronot di stasiun penelitian luar angkasa ini justru mendapat sambutan dingin.
Rating rata-rata hanya 1,8% dan puncaknya hanya 2,36%. Kritik tajam pun berdatangan. Plot dianggap tidak logis, pengembangan karakter kurang hidup, dan akting Lee Min Ho dinilai basi dan repetitif, terjebak dalam image ‘pangeran chaebol’ yang sudah sering ia perankan.
Kegagalan ini menunjukkan bahwa bujet besar tidak selalu menjamin kesuksesan. Drama ini gagal menjadi pelopor genre sci-fi di Korea Selatan.
2. Crushology 101
Diadaptasi dari webtoon populer ‘Bunny and Her Boys’, drama ini mengisahkan seorang mahasiswi yang terlibat dalam cinta segilima dengan empat pemuda tampan. Meski dibintangi aktor dan aktris muda dengan visual menarik, drama ini hanya meraih rating rata-rata 1,0%, bahkan beberapa episode hanya 0,7%.
Plot yang klise, karakter yang terasa hampa, dan perkembangan emosi yang datar menjadi sasaran kritik penonton. Meskipun Roh Jeong Eui dipuji atas penampilannya, hal itu tidak cukup menyelamatkan drama ini yang dianggap sebagai “fanfiction yang diglorifikasi”.
3. Kick Kick Kick Kick
Drama komedi perkantoran modern ini diposisikan sebagai penerus sitkom populer High Kick (2006). Namun, harapan tersebut pupus. Meski diperankan aktor kawakan seperti Lee Kyu Hyung, Kim Do Hoon, dan Ji Jin Hee, ratingnya hanya mencapai 0,3%.
Penonton menilai drama ini terasa canggung, tidak masuk akal, dan sama sekali tidak lucu. Kegagalan ini menunjukkan bahwa remake atau sekuel tidak selalu menjamin kesuksesan jika tidak diimbangi dengan kualitas cerita yang baik.
4. The Potato Lab
Drama slice-of-life berbumbu romansa ini dibintangi Kang Tae Oh, aktor yang dikenal lewat perannya di Extraordinary Attorney Woo. Namun, perannya sebagai direktur yang dingin dan logis, dengan sentuhan komedi dalam upayanya mencegah penutupan kantor penelitian kentang, gagal menarik minat penonton.
Dua episode awal cukup menjanjikan, tetapi setelah episode ketiga, ratingnya stagnan di angka 2% dan tidak pernah naik lagi. Adegan repetitif, alur cerita yang lambat, dan pengembangan hubungan antar tokoh utama yang terlalu panjang membuat penonton kehilangan minat.
5. The Divorce Insurance
Drama terakhir yang masuk daftar ini dibintangi Lee Dong Wook dan Lee Kwang Soo. Namun, nama besar mereka tidak cukup untuk menyelamatkan drama ini dari kegagalan rating. Cerita tentang pria yang mendirikan bisnis asuransi perceraian, seharusnya bisa menjadi satire sosial yang tajam.
Sayangnya, drama ini justru menyajikan narasi emosional yang datar, plot yang kacau, dan komedi yang hambar. Rating awalnya cukup baik (3,2%), tetapi terus menurun hingga di bawah 1%, menjadi salah satu kegagalan terbesar tvN di tahun 2025.
Kesimpulannya, keberhasilan sebuah drama Korea tidak hanya bergantung pada aktor dan aktris terkenal atau bujet yang besar, melainkan juga pada kualitas cerita, pengembangan karakter, dan plot yang menarik. Kelima drama di atas menjadi pembelajaran berharga bagi industri drama Korea untuk selalu berinovasi dan menjaga kualitas produksi.





