Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan. Pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya semakin menipis akibat blokade yang telah berlangsung selama dua bulan. Kondisi ini mengancam keberlangsungan dapur umum yang menjadi penopang hidup bagi banyak warga Gaza.
Blokade total yang diberlakukan Israel sejak 2 Maret 2025 telah memutus akses Gaza terhadap dunia luar. Akibatnya, 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kesulitan mendapatkan makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya.
Blokade Gaza: Stok Makanan Dapur Umum Hampir Habis
Beberapa organisasi bantuan kemanusiaan melaporkan stok makanan mereka menipis hingga kritis. Dapur umum, yang selama ini berperan vital dalam menyediakan makanan bagi warga, terancam tutup.
Seorang pejabat bantuan melaporkan adanya perkelahian di antara warga Gaza karena memperebutkan sumber daya yang semakin langka, termasuk air bersih. Situasi ini menggambarkan keparahan krisis yang terjadi.
Dampak Blokade terhadap Warga Gaza
Persediaan makanan yang dikumpulkan selama gencatan senjata sebelumnya hampir habis. Blokade saat ini merupakan yang terlama dalam sejarah Gaza, memperparah krisis kemanusiaan yang telah berlangsung lama.
Kelompok-kelompok bantuan lainnya juga melaporkan hal serupa. Mereka kehabisan stok makanan dalam minggu terakhir. Kondisi ini semakin memperburuk situasi kekurangan pangan di Gaza.
Palang Merah Internasional bahkan menyatakan bahwa respons kemanusiaan di Gaza berada di ambang kehancuran total. Perlu adanya tindakan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.
Tanggapan Israel dan PBB
Israel membantah klaim adanya krisis kelaparan di Gaza. Mereka mengklaim masih ada cukup bantuan untuk memenuhi kebutuhan penduduk.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh berbagai pihak, termasuk organisasi kemanusiaan dan PBB. Bukti di lapangan menunjukkan sebaliknya, dengan warga Gaza yang kelaparan harus mencari makanan di tempat sampah.
Olga Cherevko, juru bicara kantor kemanusiaan PBB (OCHA) di Kota Gaza, menyaksikan sendiri bagaimana warga Gaza yang kelaparan mencari makanan di tumpukan sampah. Ini menggambarkan betapa parahnya kondisi kekurangan pangan di Gaza.
OCHA dan berbagai organisasi kemanusiaan lainnya mendesak agar blokade segera dicabut dan bantuan kemanusiaan diberikan secara cepat dan leluasa agar krisis kemanusiaan di Gaza dapat segera diatasi.
Perlu adanya tekanan internasional yang lebih besar untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan dan diakhirinya blokade di Gaza. Kehidupan warga Gaza harus menjadi prioritas utama.
Situasi di Gaza menuntut perhatian dunia. Krisis kemanusiaan yang terjadi tidak hanya mengancam kehidupan warga sipil, tetapi juga berpotensi memicu ketidakstabilan regional yang lebih luas. Penyelesaian konflik dan pembukaan akses bantuan merupakan langkah krusial untuk mencegah tragedi kemanusiaan yang lebih besar.