Sulawesi Tenggara (Sultra) menyimpan potensi besar di sektor kehutanan. Provinsi ini masih memiliki lahan hutan produksi tetap seluas 409.082 hektare yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Konawe Selatan menjadi salah satu kabupaten dengan luas hutan produksi tetap terbesar, mencapai 67.620 hektare.
Melihat potensi ini, Sultra kini tengah fokus mengembangkan budidaya pohon gamal (Gliricidia sepium) sebagai sumber energi terbarukan alternatif pengganti batu bara. Rencananya, sekitar 5.000 hektare lahan akan digunakan untuk penanaman pohon gamal pada awal tahun 2025.
Pohon Gamal: Solusi Energi Terbarukan di Sulawesi Tenggara
Pohon gamal, yang kini populer disebut “pohon energi”, menawarkan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi. Kayu gamal dapat diolah menjadi biomassa untuk pembangkit listrik, menggantikan ketergantungan pada batu bara yang tidak terbarukan.
Keunggulan pohon gamal terletak pada kemampuannya untuk terus menghasilkan energi baru. Berbeda dengan batu bara dan minyak bumi, pohon gamal dapat ditanam dan dipanen secara berkelanjutan.
Potensi Ekonomi Pohon Gamal di Konawe Selatan
Konawe Selatan menjadi daerah fokus pengembangan pohon gamal. Rencananya, 25.000 hektare lahan di 15 kecamatan akan ditanami pohon gamal pada tahun 2025.
Program ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya para petani.
Ruksamin, mantan Bupati Konawe Utara dan Presiden Komisaris PT Sepium Energi Selaras (SES), melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari budidaya pohon gamal.
Ia menginisiasi penanaman massal pohon gamal di Sultra, dengan harga pasaran kayu gamal mencapai Rp300.000 per ton. Pohon gamal dapat dipanen dua kali setahun.
Satu hektare lahan dapat ditanami sekitar 5.000 pohon gamal, menghasilkan sekitar 30 ton biomassa per panen.
Penanaman serentak pohon gamal di Konawe Selatan pada 5 Mei 2025 melibatkan 5.667 kepala keluarga. Ruksamin berharap program ini dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di tengah upaya penghematan anggaran negara.
Dukungan Pemerintah dan Swasta untuk Pengembangan Pohon Gamal
Program pengembangan pohon gamal mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta. Anggota Komisi XII DPR RI, Totok Daryanto, mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan pentingnya kemudahan administrasi bagi petani.
Totok berharap pemerintah daerah dapat memberikan kemudahan dalam hal perizinan, pengangkutan, dan pemasaran hasil produksi pohon gamal.
Wakil Bupati Konawe Selatan, Wahyu Ade Pratama Imran, juga mendukung penuh program ini dan berharap masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
PLN Kendari melihat potensi besar dari pengembangan pohon gamal untuk memenuhi kebutuhan energi biomassa nasional yang diperkirakan mencapai 3 juta ton pada tahun ini dan meningkat menjadi 10 juta ton pada tahun 2027.
PLN juga mengapresiasi lokasi Konawe Selatan yang strategis di dekat pelabuhan, sehingga memudahkan distribusi hasil produksi.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan potensi yang besar, pengembangan pohon gamal di Sulawesi Tenggara diharapkan mampu berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan ketahanan energi nasional.
Suksesnya program ini akan berdampak positif pada perekonomian daerah, peningkatan pendapatan petani, dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan solusi energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.






