Kota Bandung menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah yang mencapai lebih dari 1.600 ton per hari. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dalam berbagai strategi pengelolaan sampah. Salah satu langkah utama adalah pembangunan insinerator dan fasilitas pengolahan sampah lainnya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengungkapkan rencana ambisius untuk membangun 60 insinerator di wilayah Bandung Raya. Kerja sama ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan sampah yang semakin menggunung.
Pembangunan Insinerator dan Fasilitas RDF
Gubernur Jawa Barat menargetkan pembangunan 60 insinerator di wilayah Bandung Raya. Pemkot Bandung telah menyiapkan lahan dan tengah mengupayakan percepatan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Selain insinerator, Pemkot Bandung juga berharap pembangunan fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di Gedebage segera terealisasi. Fasilitas ini ditargetkan mampu mengolah 300 ton sampah per hari.
Percepatan proses perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup sangat krusial untuk memastikan pembangunan insinerator dapat berjalan lancar dan cepat. Hal ini penting untuk mengatasi masalah sampah yang mendesak.
Pengolahan Sampah Organik dan Kerja Sama Antar Daerah
Pemkot Bandung berencana melibatkan PD Pasar dan pengelola pasar tradisional untuk mengolah sampah organik. Langkah ini diperkirakan mampu mengurangi sekitar 20 persen sampah organik dari total timbulan sampah harian.
Targetnya, dalam tiga bulan ke depan, akan terlihat progres nyata dari upaya pengolahan sampah organik ini. Wali Kota Bandung secara aktif memantau kondisi sampah setiap hari karena kondisi saat ini dianggap sebagai darurat sampah.
Sejumlah wali kota dan bupati di wilayah Priangan Timur dan sekitarnya telah sepakat bekerja sama untuk menangani masalah sampah. Kerja sama ini diwujudkan dalam “Komitmen Bersama Sinergitas Pengelolaan Sampah Menuju Lingkungan Hidup Istimewa”.
Komitmen Bersama tersebut ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat, Pangdam III/Siliwangi, serta beberapa bupati dan wali kota di wilayah tersebut. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk masalah sampah.
Tantangan dan Solusi Jangka Panjang
Volume sampah di Kota Bandung yang melebihi 1.600 ton per hari masih menjadi masalah utama. Kapasitas pengolahan sampah yang ada belum mampu mengatasi jumlah sampah tersebut secara optimal.
Dengan adanya kolaborasi antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jawa Barat, diharapkan masalah sampah di Bandung Raya dapat teratasi secara signifikan. Komitmen bersama antar pemerintah daerah juga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Upaya penanganan sampah tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan optimalisasi pengelolaan sampah organik. Hal ini penting untuk mencapai lingkungan hidup yang lebih baik dan berkelanjutan di masa mendatang.
Keberhasilan program ini bergantung pada koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat, daerah, dan dukungan penuh dari masyarakat. Dengan pendekatan komprehensif ini, harapannya masalah sampah di Bandung Raya bisa diatasi secara efektif dan berkelanjutan.






