Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali mengalami pemadaman listrik total atau blackout pada Jumat sore, 2 Mei 2024. Kejadian ini mengakibatkan gangguan pada proses check-in penumpang dan menimbulkan kekacauan sementara di area keberangkatan.
Pemadaman listrik yang terjadi secara tiba-tiba ini menjadi sorotan karena berdampak langsung pada operasional bandara yang padat. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan terkait sistem kelistrikan di bandara dan langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan.
Dampak Pemadaman Listrik Terhadap Operasional Bandara
Proses check-in penumpang menjadi terhambat karena sistem komputerisasi bandara mengalami gangguan akibat pemadaman listrik. Ini mengakibatkan antrian penumpang yang cukup panjang dan membuat sejumlah penumpang merasa khawatir akan ketinggalan penerbangan.
Selain check-in, sistem lain yang berbasis elektronik di bandara juga terdampak, seperti papan informasi keberangkatan dan kedatangan, serta sistem pencahayaan di beberapa area bandara. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi para penumpang dan petugas bandara.
Pihak pengelola bandara langsung bergerak cepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengandalkan genset cadangan. Namun, proses pemulihan sistem membutuhkan waktu sehingga dampaknya masih terasa beberapa saat setelah pemadaman listrik berakhir.
Penyebab Pemadaman Listrik dan Upaya Penanganan
Hingga saat ini, penyebab pasti pemadaman listrik di Bandara I Gusti Ngurah Rai masih dalam penyelidikan pihak terkait. Dugaan sementara menyebutkan adanya gangguan pada sistem kelistrikan utama yang melayani bandara.
PT Angkasa Pura I, pengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab pasti kejadian ini. Namun, pihak manajemen memastikan telah melakukan upaya maksimal untuk memulihkan sistem kelistrikan dan meminimalisir dampaknya terhadap operasional bandara.
Genset cadangan berhasil diaktifkan untuk mengatasi pemadaman listrik. Proses pemulihan sistem berlangsung bertahap, dimulai dari sistem pencahayaan dan kemudian sistem komputerisasi yang mendukung operasional check-in dan boarding.
Pentingnya Sistem Cadangan Listrik di Bandara
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya sistem cadangan listrik yang andal dan handal di bandara sebagai infrastruktur vital. Sistem cadangan listrik yang memadai mutlak diperlukan untuk mencegah gangguan operasional yang lebih besar.
Sistem cadangan listrik yang terintegrasi dan teruji secara berkala sangat penting untuk meminimalisir dampak gangguan listrik. Hal ini menjadi perhatian penting bagi pengelola bandara dan otoritas terkait untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Kejadian blackout di Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh bandara di Indonesia untuk melakukan evaluasi dan peningkatan sistem kelistrikan dan cadangannya. Hal ini untuk mencegah terulangnya kejadian serupa yang dapat mengganggu operasional dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
- Perlu dilakukan pengecekan berkala dan pemeliharaan rutin terhadap seluruh sistem kelistrikan bandara untuk mencegah terjadinya kerusakan.
- Sistem cadangan listrik harus terintegrasi dengan sistem utama dan mampu beroperasi secara optimal saat terjadi gangguan listrik.
- Pengelola bandara perlu menyiapkan prosedur standar operasional (SOP) yang jelas dan terlatih untuk menghadapi kejadian pemadaman listrik, termasuk koordinasi dengan pihak terkait.
Kejadian pemadaman listrik di Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi pengingat penting akan betapa krusialnya sistem kelistrikan yang handal dalam operasional bandara. Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum perbaikan dan peningkatan sistem kelistrikan di seluruh bandara di Indonesia demi keselamatan dan kenyamanan para penumpang.