Gosip perseteruan antara Brooklyn dan Romeo Beckham, putra David dan Victoria Beckham, tengah menjadi sorotan. Sumber dekat keluarga Beckham membisikkan keretakan hubungan kakak beradik ini, yang dikabarkan sudah lama tidak berkomunikasi.
Ketidakhadiran Brooklyn dan istrinya, Nicola Peltz, di perayaan ulang tahun ke-50 David Beckham di London, semakin memperkuat spekulasi tersebut. Ketidakhadiran Brooklyn juga terjadi di pesta ulang tahun ayahnya di Miami sebelumnya.
Rumor Perseteruan dan Keheningan di Media Sosial
Absennya Brooklyn di kedua perayaan ulang tahun ayahnya, ditambah lagi ketidakhadiran ucapan selamat ulang tahun di media sosial, semakin memanaskan rumor perseteruan ini. Padahal, Brooklyn Beckham aktif menggunakan Instagram.
Ketidakhadiran Brooklyn dan Nicola di pesta mewah yang dihadiri banyak selebriti dunia itu menjadi perbincangan hangat di media. Publik bertanya-tanya mengenai penyebab ketidakhadiran pasangan muda tersebut.
Brooklyn Beckham Pilih Fokus Bisnis Kuliner
Di tengah heboh gosip tersebut, Brooklyn Beckham justru memilih untuk fokus pada bisnis kulinernya. Ia memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan merek saus pedas buatannya, Cloud 23.
Melalui Instagram Story, Brooklyn berbagi kisah inspiratif di balik pembuatan saus pedas tersebut. Kisah ini menunjukkan bagaimana ia membangun bisnis dari ide sederhana bersama istrinya.
Dari Ide Sederhana hingga Menjadi Sebuah Merek
Brooklyn menceritakan bagaimana ide membuat saus pedas tercetus saat ia dan Nicola sedang menikmati anggur di dapur. Nicola menyarankan Brooklyn untuk membuat saus pedas sendiri, mengingat kecintaannya pada makanan pedas dan bakatnya di bidang desain.
Setelah bereksperimen dengan membuat saus jalapeño manis, Brooklyn merasa yakin untuk mengembangkannya menjadi bisnis. Ia kemudian membentuk tim dan mencari CEO untuk membantu mengembangkan perusahaannya.
Proses pembuatan saus pedas tersebut tidaklah mudah. Brooklyn perlu melakukan riset, pengembangan rasa, dan uji coba berkali-kali untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Ia juga harus memperhatikan aspek pemasaran dan distribusi produk agar bisa mencapai target pasar yang luas. Tentu saja, dibutuhkan kerjasama tim yang solid agar bisnis tersebut dapat berjalan dengan sukses.
Keberhasilan Brooklyn dalam membangun bisnis kuliner ini menjadi bukti kemampuannya di luar bayang-bayang keluarga Beckham. Ia menunjukkan bahwa ia mampu menciptakan sesuatu yang bernilai dan mandiri.
Strategi Pemasaran dan Target Pasar
Penggunaan media sosial sebagai alat promosi menjadi strategi yang efektif bagi Brooklyn. Ia mampu menjangkau target pasar yang lebih luas dan membangun hubungan langsung dengan para konsumen.
Target pasar Cloud 23 kemungkinan besar adalah pecinta kuliner dan penggemar saus pedas. Produk ini mungkin juga menarik bagi mereka yang mencari produk makanan berkualitas tinggi dengan nilai estetika yang tinggi.
Kesimpulan dan Implikasi
Meskipun rumor perseteruan dengan adiknya masih bergulir, Brooklyn Beckham memilih untuk fokus pada pengembangan karirnya di dunia kuliner. Peluncuran merek saus pedasnya, Cloud 23, menjadi bukti dedikasinya dan kemampuannya untuk membangun sebuah bisnis dari awal.
Keberhasilan ini bukan hanya menunjukkan bakat bisnis Brooklyn, tetapi juga kemampuannya untuk mengatasi tekanan publik dan fokus pada tujuan pribadinya. Kisah ini memberikan gambaran bagaimana ia memisahkan dirinya dari bayang-bayang keluarganya dan membangun identitasnya sendiri.
Menarik untuk mengamati bagaimana perkembangan bisnis Brooklyn di masa mendatang, dan apakah rumor perseteruan keluarga Beckham akan berdampak pada karirnya. Namun, saat ini, fokusnya tetap pada kesuksesan Cloud 23. Ke depannya, kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin membangun bisnis dari impian sederhana.





