Delapan tahun setelah peristiwa traumatis perampokan di Paris, Kim Kardashian kembali ke kota tersebut, bukan dengan rasa takut, melainkan dengan penampilan yang mencengangkan. Kehadirannya di ruang sidang Palais de Justice, Selasa (13/5/2025), menandai kesaksiannya dalam kasus perampokan yang pernah dialaminya. Lebih dari sekadar kesaksian, penampilan Kim menjadi simbol kekuatan dan penegasan diri.
Ia muncul dengan gaya glamor yang tak terbantahkan: blazer dress rancangan John Galliano, kacamata Alaia, dan sepatu high heels Saint Laurent. Namun, yang paling menyita perhatian adalah cincin berlian 22 karat yang melingkar di jarinya – jauh lebih besar daripada cincin 20 karat yang dicuri darinya pada tahun 2016. Kehadiran perhiasan mewah ini di ruang sidang memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar aksesori.
Cincin Berlian 22 Karat: Simbol Kekuatan dan Kebebasan
Cincin berlian spektakuler tersebut merupakan karya Lorraine Schwartz, desainer perhiasan favorit para selebriti yang juga merancang cincin pertunangan Kim sebelumnya. Sumber-sumber menyebutkan bahwa perhiasan ini dibeli menggunakan dana klaim asuransi setelah insiden perampokan. Bukan hanya cincin, Kim juga mengenakan kalung berlian senilai US$ 3 juta (sekitar Rp 50 miliar) dari Samer Halimeh New York, serta sepasang anting senilai US$ 8.100 (sekitar Rp 134 juta).
Penampilan mewah Kim di pengadilan bukanlah sekadar pernyataan mode. Ini adalah demonstrasi kekuatan dan kebebasan. Ia menunjukkan bahwa ia telah bangkit dari trauma dan tidak akan gentar di hadapan para terdakwa yang telah merampok dan menyekapnya. Perhiasan yang dikenakannya menjadi simbol keberhasilannya melewati masa sulit.
Perampokan Paris 2016: Kisah di Balik Cincin 20 Karat
Cincin berlian 20 karat yang dicuri pada tahun 2016 memiliki sejarah tersendiri. Perhiasan itu merupakan hadiah dari mantan suami Kim, Kanye West, sebagai peningkatan dari cincin pertunangan awal mereka yang berlian 15 karat, juga dirancang oleh Schwartz. Terungkap dalam reality show-nya, *The Kardashians*, bahwa cincin pertunangan pertama berpotongan *cushion cut* dan merupakan satu-satunya perhiasan yang tidak dibawanya ke Paris.
Kanye, yang dikenal protektif, bahkan memperingatkan Kim tentang risiko mengenakan perhiasan yang terlalu mencolok. Ia khawatir hal itu akan memicu perampokan. Kenangan ini semakin memperkuat makna simbolis dari cincin pengganti yang lebih besar dan berkilau yang dikenakan Kim di ruang sidang.
Pengadilan dan 10 Terdakwa Perampokan
Sebanyak 10 orang, termasuk otak pelaku, Yunis Abbas (70-an), didakwa atas perampokan yang menyebabkan kerugian hingga US$ 10 juta (sekitar Rp 165 miliar). Kejadian tersebut merupakan salah satu kasus kejahatan selebriti paling sensasional dalam dekade terakhir. Pengadilan menjadi tempat Kim tidak hanya memberikan kesaksian, tetapi juga menunjukkan keteguhannya menghadapi para pelaku yang bertanggung jawab atas trauma yang pernah dialaminya.
Peristiwa perampokan dan kesaksian Kim di pengadilan menggarisbawahi sisi gelap dari ketenaran dan kekayaan. Namun, penampilan Kim di pengadilan juga menjadi bukti ketahanan dan kemampuannya untuk bangkit dari kesulitan. Cincin berlian 22 karat yang ia kenakan bukan hanya simbol kekayaan, tetapi juga representasi dari kebebasan dan kekuatannya. Ia telah berhasil mengubah trauma menjadi sebuah kisah inspiratif tentang kekuatan dan kebangkitan.
