Influencer Cantik Diteror Stalker Inggris Sampai Bali

Redaksi

Travel influencer asal Amerika Serikat, Alexandra Saper, baru-baru ini menjadi korban penguntitan yang dilakukan oleh seorang pria asal Inggris. Kejadian ini menyoroti bahaya dari obsesi online yang bisa berujung pada tindakan nyata yang membahayakan korbannya. Kisah Alexandra menjadi peringatan penting tentang pentingnya keamanan online dan bagaimana tindakan kita di dunia maya dapat berdampak signifikan pada kehidupan nyata.

Setelah melalui proses hukum yang panjang, pelaku, Rob Keating, akhirnya dinyatakan bersalah atas dua dakwaan penguntitan di pengadilan Portsmouth Crown Court, Inggris. Kasus ini menarik perhatian publik karena keberanian Alexandra dalam melaporkan tindakan Keating dan keberhasilan penegak hukum dalam menjerat pelaku.

Awal Mula Penguntitan di Media Sosial

Semua bermula di bulan Juli 2022. Rob Keating mulai mengirimkan pesan-pesan yang aneh dan bernada seksual kepada Alexandra Saper melalui akun Instagramnya, @thewayfarer.

Pesan-pesan tersebut bahkan termasuk kutipan dari novel erotis Fifty Shades of Grey. Alexandra kemudian memblokir Keating di akun Instagramnya.

Namun, tindakan memblokir tersebut tidak menghentikan kegigihan Keating. Ia terus menghubungi Alexandra melalui email dan akun media sosial lainnya.

Keating bahkan meyakini bahwa unggahan Alexandra di media sosial merupakan pesan rahasia yang ditujukan untuk dirinya. Kepercayaan diri yang berlebihan dan delusi ini menunjukkan betapa obsesifnya perilaku Keating.

Penguntitan hingga ke Bali

Obsesi Keating mencapai puncaknya pada Februari 2023 ketika ia terbang ke Bali untuk menguntit Alexandra.

Ia membawa serta koper berisi tali hitam dan dasi. Keating kemudian berkeliaran di bar dan restoran di dekat tempat tinggal Alexandra.

Kehadiran Keating di Bali membuat Alexandra semakin ketakutan. Ia merasa tindakan Keating telah melewati batas dan sangat membahayakan keselamatannya.

Alexandra mengungkapkan ketakutannya melalui wawancara, menyatakan bahwa ia tidak pernah membalas pesan-pesan Keating dan memblokirnya di semua platform media sosial. Ia sama sekali tak menyangka obsesi Keating akan berujung pada tindakan nyata.

Penangkapan dan Proses Hukum

Keating akhirnya ditangkap setelah kembali ke Inggris pada Maret 2023. Polisi menemukan tali hitam dan dasi yang dibawanya dalam kopernya.

Dalam pembelaannya, Keating mengklaim bahwa ancaman penculikan tersebut hanyalah lelucon konyol dan Alexandra seharusnya menyadari bahwa ia tidak serius.

Namun, jaksa penuntut menyatakan bahwa Keating menikmati delusi yang ia ciptakan sendiri dan menginginkan perhatian langsung dari Alexandra setelah unggahan media sosialnya tidak lagi cukup memuaskan.

Putusan bersalah terhadap Keating memberikan keadilan bagi Alexandra dan menjadi contoh penting bagi kasus-kasus penguntitan serupa. Kasus ini menekankan betapa seriusnya ancaman penguntitan, baik online maupun offline, dan betapa pentingnya melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang.

Kasus Alexandra Saper memberikan pelajaran berharga bagi kita semua tentang bahaya obsesi online dan pentingnya menjaga keamanan diri di dunia maya. Semoga kasus ini dapat meningkatkan kesadaran publik dan mendorong lebih banyak korban penguntitan untuk berani bersuara dan mencari bantuan.

Also Read

Tags

Leave a Comment

Slot Maxwin
Live RTP
Slot Dana
https://www.sinamism.com
SLOT367
SLOT367 SLOT367 slot367 gajah55 gajah55 gajah55 https://linktr.ee/SLOTS367ID https://heylink.me/SLOT367_ID/ https://stmik-indonesia.ac.id
https://stiemuarateweh.ac.id https://www.nhm.ac.id https://unidaaceh.ac.id/ https://www.upgrismg.ac.id https://stmt-trisakti.ac.id https://stikfamika.ac.id https://journal.iaialhikmahtuban.ac.id toto macau auto7slot link login auto7slot https://heylink.me/sejoli76/ https://sejoli76.it.com/ sejoli76 sejoli76 sejoli76 Sejoli76 Mpo Slot https://akarweb.lotsgroup.com/ https://signere.keyforce.no/ https://pimeditor.damensch.com/ https://waynestakeaway.rshosting.no/ https://testlogin2.giftedmatrix.net/ https://api.hrp.test.ibasis.co.uk/