Michelle Ziudith, aktris yang dikenal berbakat, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam perannya di film terbaru, Angel Pol. Ia menolak menggunakan teknik lipsync untuk adegan bernyanyi, memilih untuk belajar menyanyikan lagu-lagu Jawa secara langsung.
Keputusan ini menuntut usaha ekstra. Michelle harus mempelajari empat lagu, tiga lagu original dan satu lagu dari Happy Asmara, jauh sebelum proses syuting dimulai. Komitmennya terhadap peran ini patut diacungi jempol.
Tantangan terbesar yang dihadapi Michelle terletak pada penguasaan bahasa Jawa. Walaupun pernah terlibat dalam proyek berbahasa Jawa sebelumnya, dialek yang digunakan di Angel Pol berbeda. Film ini menuntutnya untuk menggunakan bahasa Jawa Timuran, berbeda dengan dialek Jawa Solo yang pernah ia kuasai.
Tantangan Bahasa dan Budaya Jawa dalam Film Angel Pol
Sebagai aktris kelahiran Medan, Michelle harus beradaptasi dengan dialek Jawa Timuran. Proses belajar ini memerlukan waktu dan usaha yang signifikan untuk mencapai akurasi dan naturalitas dalam pengucapan.
Kemampuan berbahasa Jawa bukan satu-satunya tantangan. Michelle juga harus memahami nuansa budaya Jawa yang melekat pada lagu-lagu dan cerita dalam film tersebut. Pemahaman yang mendalam akan memperkaya perannya dan menghidupkan karakter Lastri.
Selain Michelle Ziudith, beberapa aktor dan aktris lain juga berperan penting dalam film ini. Jolene Marie misalnya, yang memerankan karakter Odelia. Ia mengaku sangat antusias berpartisipasi dan terpesona dengan budaya Jawa, bahkan sampai berandai-andai untuk menari Jawa dalam proyek film berikutnya.
Pemeran Lain dan Jalan Cerita Angel Pol
Bhisma Mulia berperan sebagai Jati, seorang mahasiswa kritis yang berjuang melawan sistem kampus yang korup. Karakter Jati digambarkan sebagai sosok berani yang tak ragu untuk membela kebenaran dan membantu orang-orang di sekitarnya.
Angel Pol sendiri bergenre drama komedi yang menceritakan kisah dua anak muda, Jati dan Lastri, yang terpinggirkan oleh ketidakadilan sistem. Mereka kemudian membentuk grup orkes dangdut koplo untuk mengekspresikan diri dan melawan keadaan.
Perjalanan mereka dari manggung di jalanan hingga panggung megah menjadi inti cerita film ini. Kisah perjuangan mereka diharapkan mampu menginspirasi penonton dan menyoroti isu sosial yang relevan.
Sukses Film Angel Pol dan Dampaknya
Film yang rencananya tayang pada 19 Juni 2025 ini, diharapkan dapat meraih kesuksesan besar. Keberhasilan Angel Pol tidak hanya diukur dari segi box office, tetapi juga dari pengaruhnya terhadap apresiasi budaya Jawa dan penggambaran isu-isu sosial dalam perfilman Indonesia.
Komitmen Michelle Ziudith dan para pemain lainnya terhadap karakter dan cerita film ini menjadi kunci kesuksesan Angel Pol. Dedikasi mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para sineas dan aktor/aktris lain dalam perfilman Indonesia.
Keberhasilan film ini juga dapat membuka peluang bagi munculnya lebih banyak film-film berkualitas yang mengangkat tema budaya lokal dan isu-isu sosial dengan cara yang kreatif dan menghibur. Angel Pol bisa menjadi contoh bagaimana sebuah film tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga media untuk menyampaikan pesan-pesan penting.





