Sekitar tujuh bulan pasca resmi bercerai dari Edward Akbar, Kimberly Ryder terlihat telah move on dan membuka hati untuk pria lain. Kepastian ini didapat dari pernyataan Kimberly sendiri saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Meskipun mengakui tengah dekat dengan seseorang, Kimberly masih enggan mengungkapkan identitas pria tersebut kepada publik. Ia memilih untuk merahasiakannya dan meminta pengertian dari awak media.
Sikap tertutup Kimberly ini cukup beralasan. Pengalaman buruk di masa lalu kemungkinan besar menjadi pertimbangannya untuk lebih berhati-hati dalam membuka hubungan baru. Ia tampaknya ingin melindungi hubungannya yang masih baru dari sorotan media yang berlebihan.
Mencari Kriteria Pasangan Ideal
Kimberly menekankan bahwa ia tidak membatasi diri pada kriteria tertentu dalam mencari pasangan. Profesi bukanlah hal yang utama baginya, yang terpenting adalah adanya rasa saling mencintai dan rasa tanggung jawab yang kuat dalam sebuah hubungan.
Hal ini menunjukkan bahwa Kimberly telah belajar dari pengalaman sebelumnya dan lebih memprioritaskan hal-hal yang esensial dalam sebuah hubungan. Ia telah melepaskan anggapan-anggapan konvensional tentang pasangan ideal dan memilih untuk fokus pada kesesuaian karakter dan nilai-nilai yang dianut.
Lebih jauh, ia menegaskan tidak menjadikan kekayaan dan materi sebagai tolak ukur. Kimberly lebih mengutamakan karakter dan kepribadian yang baik dari calon pasangannya, bukan status sosial atau materi yang dimiliki.
Mengutamakan Kepribadian yang Baik
Kimberly Ryder, yang saat ini berusia 31 tahun, menyatakan bahwa dirinya tidak akan melihat dari sisi materi atau penampilan. Baginya, karakter dan kepribadian yang baik adalah kunci utama dalam mencari calon suami.
Ini menunjukkan sebuah kematangan dalam memandang hubungan. Ia telah belajar bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sebuah hubungan tidak hanya bergantung pada faktor eksternal seperti kekayaan, melainkan juga pada kompatibilitas kepribadian dan nilai-nilai yang sejalan.
Ia juga secara tidak langsung mengungkapkan bahwa pengalaman perceraiannya telah memberinya pelajaran berharga dalam memilih pasangan. Kini, ia lebih bijak dalam menentukan pilihan dan lebih fokus pada pembangunan hubungan yang sehat dan berkelanjutan.
Memahami Pilihan Kimberly Ryder
Sikap selektif Kimberly dalam memilih pasangan dapat dipahami. Ia tampaknya ingin menghindari pengulangan kesalahan di masa lalu. Dengan memilih untuk tidak mengungkapkan identitas pasangan barunya, Kimberly memberikan ruang yang aman bagi hubungannya untuk berkembang tanpa tekanan publik.
Keputusan untuk membuka hati bukanlah langkah yang mudah bagi seseorang yang telah melalui pengalaman perpisahan yang menyakitkan. Oleh karena itu, pendekatan Kimberly yang hati-hati dan terukur sepenuhnya dapat diapresiasi.
Harapannya, Kimberly Ryder dapat menemukan kebahagiaan dan kestabilan dalam hubungan barunya. Semoga ia dapat membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan dengan pasangan yang sesuai dengan kriterianya.
Sebagai penutup, kisah Kimberly Ryder ini menjadi pengingat bahwa kesuksesan suatu hubungan tidak semata-mata terletak pada faktor eksternal, melainkan pada kesesuaian nilai dan komitmen yang kuat antar individu.





