Kolaborasi antara grup idola K-Pop THE BOYZ dan karakter ikonik Esther Bunny telah resmi dibatalkan. Keputusan ini diambil setelah terungkapnya skandal kontroversial yang melibatkan mantan anggota THE BOYZ, Ju Haknyeon.
Skandal tersebut berdampak signifikan, tidak hanya bagi agensi dan penggemar, tetapi juga mitra kerja yang telah merencanakan berbagai aktivitas bersama grup tersebut. Pameran bertajuk ‘Esther Bunny: In Search of Myself’ yang telah dinantikan banyak penggemar, terpaksa dibatalkan.
Pameran tersebut direncanakan sebagai pengalaman unik bagi penggemar, menampilkan visual eksklusif dan versi maskot spesial dari masing-masing anggota THE BOYZ. Selain itu, akan ada zona interaktif, program penggemar, kemungkinan sesi meet and greet, dan merchandise eksklusif.
Pembatalan Pameran dan Reaksi Publik
Pada Rabu, 18 Juni, pihak Esther Bunny secara resmi mengumumkan pembatalan pameran. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme penggemar dan menjanjikan pengembalian dana penuh kepada semua pemegang tiket. Pernyataan resmi mereka menekankan rasa penyesalan atas pembatalan mendadak ini.
Pembatalan pameran ini secara luas dikaitkan dengan skandal yang melibatkan Ju Haknyeon. Meskipun pihak Esther Bunny tidak secara eksplisit menyebutkan namanya, keterkaitannya dengan skandal tersebut sangat jelas bagi publik.
Reaksi publik terhadap pembatalan ini beragam. Banyak penggemar yang kecewa karena antusiasme mereka dan kerja keras tim penyelenggara menjadi sia-sia. Namun, sebagian besar memahami situasi dan menerima keputusan pembatalan tersebut.
Skandal Ju Haknyeon dan Dampaknya
Skandal yang melibatkan Ju Haknyeon bermula dari laporan media yang menyebutkan bahwa pada akhir Mei 2025, ia terlihat menghabiskan waktu di sebuah bar pribadi di Tokyo bersama mantan aktris dewasa asal Jepang, Asuka Kirara.
Laporan tersebut menyebutkan adanya dugaan transaksi keuangan antara Ju Haknyeon dan Asuka Kirara setelah mereka menghabiskan waktu bersama. Hal ini memicu spekulasi mengenai keterlibatan Ju Haknyeon dalam aktivitas prostitusi.
Agensi Ju Haknyeon, One Hundred Label, melakukan penyelidikan internal. Meskipun awalnya membantah, Ju Haknyeon kemudian mengakui kebenaran informasi tersebut setelah dihadapkan dengan bukti-bukti kuat.
Konsekuensi Hukum dan Karier
Akibat pelanggaran berat terhadap etika dan nilai-nilai agensi, kontrak Ju Haknyeon resmi diputus. Ia juga menyampaikan permintaan maaf publik melalui surat tulisan tangan.
Di Korea Selatan, prostitusi merupakan pelanggaran hukum, bahkan jika dilakukan di luar negeri. Ju Haknyeon berpotensi menghadapi hukuman penjara hingga satu tahun atau denda maksimal KRW 3 juta (sekitar Rp 35,7 juta dengan kurs Rp 11,91 per KRW).
Skandal ini tidak hanya berdampak pada karier Ju Haknyeon, tetapi juga pada THE BOYZ secara keseluruhan. Proyek-proyek kolaborasi grup tersebut, seperti pameran dengan Esther Bunny, menjadi korban situasi ini. Ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya integritas dan perilaku para public figure.
Analisis Lebih Dalam
Kasus ini menyoroti betapa pentingnya manajemen risiko bagi agensi K-Pop. Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi agensi lain untuk lebih ketat dalam mengawasi artisnya dan menerapkan sistem manajemen yang lebih efektif.
Selain itu, kasus ini juga memperlihatkan sisi gelap industri hiburan yang terkadang luput dari sorotan publik. Kehidupan pribadi artis sering kali menjadi sorotan, dan penting bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Terakhir, kasus ini menunjukkan dampak besar dari tindakan seorang individu terhadap seluruh tim dan proyek yang melibatkannya. Hal ini menjadi pengingat pentingnya menjaga reputasi dan profesionalisme dalam dunia hiburan.
Artikel Terkait
Terkini
Editor: Novia Tri Astuti





