Penyanyi Melanie Subono baru-baru ini kembali menjadi sorotan publik setelah menceritakan pengalamannya mengurus permintaan khusus (riders) dari diva internasional Mariah Carey saat konser di Jakarta beberapa tahun lalu. Kisah ini, yang awalnya dibagikan di podcast Ferdy Tahier, kembali viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi netizen.
Melanie menggambarkan betapa rumitnya proses tersebut, mulai dari pengaturan teknis hingga detail-detail kecil seperti penempatan furnitur dan jenis bunga yang harus tersedia. Ia bahkan mengaku sempat mengalami migrain dan sakit perut saat menghadapi permintaan tersebut.
Pengalaman Mengurus Riders Mariah Carey: Kisah di Balik Panggung
Melanie Subono menekankan bahwa cerita ini bukanlah hal baru. Ia telah menuliskan pengalaman tersebut dalam buku yang telah diterbitkan sekitar 10 tahun lalu. Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan pro dan kontra yang muncul di media sosial.
Meskipun cerita ini terkesan rumit dan melelahkan, Melanie menegaskan bahwa hal tersebut tidak mempengaruhi penilaiannya terhadap kualitas penampilan Mariah Carey. Ia memuji suara dan kualitas pertunjukan Mariah Carey.
Tolak Undangan Konser Mariah Carey Demi Amal
Melanie Subono bahkan baru-baru ini menolak tawaran tiket gratis untuk konser Mariah Carey di Jakarta. Alasannya, ia lebih memilih agar dana tersebut disumbangkan kepada yayasan amal miliknya, Rumah Harapan.
Melanie mengungkapkan bahwa ia lebih menghargai jika uang yang seharusnya digunakan untuk membeli tiket konser tersebut dialokasikan untuk membantu sesama yang membutuhkan. Ini menunjukkan kepedulian sosialnya yang tinggi.
Klarifikasi Melanie Subono: Tidak Menyalahkan Siapapun
Melanie menegaskan bahwa permintaan khusus atau riders yang rumit bukan hanya terjadi pada Mariah Carey saja. Hanya saja, pertanyaan Ferdy Tahier di podcast tersebut berfokus pada pengalamannya dengan Mariah Carey.
Ia menekankan bahwa ceritanya sama sekali tidak bermaksud untuk menjatuhkan reputasi atau kualitas penampilan Mariah Carey. Justru, ia memuji kemampuan vokal dan kualitas pertunjukan sang diva.
Terakhir, Melanie menanggapi santai komentar netizen yang bermunculan. Ia menyatakan tidak terlalu memperhatikan komentar tersebut dan memilih untuk fokus pada pengalaman yang telah dialaminya.
Melanie Subono hanya menceritakan pengalamannya. Jika ada yang merasa tidak puas dengan cerita tersebut, sebaiknya diarahkan kepada pihak yang bersangkutan, bukan menyalahkan dirinya sebagai pihak yang berbagi cerita.
Secara keseluruhan, kisah Melanie Subono ini memberikan gambaran menarik tentang dinamika di balik panggung konser artis internasional. Kisah ini juga menunjukkan sisi lain dari industri hiburan, di mana terdapat detail-detail yang mungkin tidak diketahui oleh publik.
Pernyataan Melanie Subono yang menolak undangan konser dan mendonasikan uangnya untuk amal juga menunjukkan komitmennya terhadap kegiatan sosial, sebuah nilai positif yang patut diapresiasi.






