Setelah ditangkap, mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, diperkirakan akan ditempatkan di strap sel, penjara terisolasi, sebagai bagian dari proses hukum yang menantinya.
Hari ini, Rabu (15/1), tim penyidik yang terdiri dari polisi dan pejabat Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) berhasil menangkap Yoon Suk Yeol setelah terjadi bentrokan dengan pasukan pengamanan presiden (paspampres).
Saat ini, Yoon telah dibawa ke markas CIO di Gwacheon untuk menjalani interogasi terkait dugaan pemberontakan setelah deklarasi darurat militer yang dia buat pada 3 Desember lalu.
CIO memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon. Setelah periode tersebut, mereka diharuskan untuk memperoleh surat perintah resmi untuk menangkap sang Presiden atau membebaskannya.
Yoon diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul, meskipun kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa kemungkinan besar tidak ada waktu yang cukup untuk membawanya ke sana dalam 48 jam, terutama jika proses interogasi berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Fasilitas penahanan tersebut terletak di Kota Uiwang, yang berjarak 22 kilometer di selatan Seoul.
Melihat statusnya, Yoon kemungkinan besar akan ditempatkan di sel soliter atau strap sel. Di sana, dia akan menjalani rutinitas harian sebagai tahanan pra-peradilan, dengan waktu bangun pada pukul 06.30 dan tidur pada pukul 21.00 waktu setempat.
Pihak berwenang memiliki waktu maksimal 20 hari untuk mendakwa Yoon sejak penangkapannya. Dalam waktu 48 jam setelah penangkapan, mereka harus memperoleh surat perintah penahanan resmi dari pengadilan.